Laporan dan perkembangan terkait pemangku kepentingan independen serta tanggapan atas pertanyaan
Sebagai perusahaan pertama di dunia yang mengimplementasikan Kerangka Kerja Perbaikan Forest Stewardship Council (FSC) sejak peluncurannya pada Juli 2023, APRIL memahami pentingnya memastikan masyarakat lokal, pemegang hak, dan pemangku kepentingan daerah lainnya dapat terlibat secara
Kelompok Kerja Ahli Gambut Independen (IPEWG) didirikan untuk membantu APRIL memenuhi komitmennya dalam menerapkan Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (SFMP 2.0) terkait dengan operasional lahan gambut. Pada tanggal 6 – 9 November 2018, IPEWG mengadakan pertemuan
Lima tahun yang lalu, Restorasi Ekosistem Riau (RER) didirikan oleh APRIL untuk melindungi dan merestorasi kawasan penting untuk hutan gambut di Provinsi Riau, Sumatra, Indonesia. Semenjak itu, RER telah memulai program untuk melindungi, menilai, merestorasi,
Komite Pemangku Kepentingan (SAC) telah menggelar pertemuan ke 13 pada 17 – 19 Juli 2018 di Pangkalan Kerinci, Riau, Indonesia. SAC mengawasi penerapan Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (SFMP) APRIL. Hasil pertemuan tersebut bisa dilihat dan
Berikut ini merupakan pembaruan dari pernyataan yang telah diterbitkan pada 15 Agustus 2018 dan termasuk informasi tambahan dalam menanggapi laporan media dan pertanyaan dari para pemangku kepentingan. Operasional Grup APRIL mengacu kepada Sustainable Forest Management
Turut berperan serta dalam berbagai forum di tingkat internasional maupun regional adalah penting dalam rangkat ikut serta dengan pemangku kepentingan, sekaligus menjadikan forum sebagai wadah untuk menyampaikan perkembangan, pembelajaran, dan mendengarkan masukan dari pemangku kepentingan
Pada artikel ini, Joe Lawson, Ketua Komite Penasihat Pemangku Kepentingan, menyambut baik publikasi laporan KPMG terbaru terkait implementasi Kebijakan Pengelolaan Hutan berkelanjutan (Sustainable Forest Management Policy/SFMP) 2.0. Sebagai ketua Komite Penasihan Pemangku Kepentingan (Stakeholder Advisory