Laporan dan perkembangan terkait pemangku kepentingan independen serta tanggapan atas pertanyaan
Sebagai perusahaan pertama di dunia yang mengimplementasikan Kerangka Kerja Perbaikan Forest Stewardship Council (FSC) sejak peluncurannya pada Juli 2023, APRIL memahami pentingnya memastikan masyarakat lokal, pemegang hak, dan pemangku kepentingan daerah lainnya dapat terlibat secara
Anggota Komite Penasehat Pemangku Kepentingan (SAC) mengadakan pertemuan untuk kelima kalinya pada minggu kedua bulan November 2015 untuk mengkaji Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (SFML) 2.0 APRIL.
Grup APRIL mempublikasikan catatan pertemuan dari Pertemuan Pemangku Kepentingan baru-baru ini mengenai pelaksanaan SFML 2.0, yang diselenggarakan di Pekanbaru, Riau.
Permintaan atas Kebijakan Pengelolaan Hutan yang Berkelanjutan oleh Grup APRIL (SFMP 2.0) untuk meningkatkan keterlibatan dengan kelompok masyarakat sipil dalam rangka untuk menjaga mereka terinformasi mengenai perkembangan terkait dengan operasi kami dan untuk mengumpulkan masukan
Hatfield Indonesia (Hatfield) telah ditunjuk oleh Grup APRIL untuk memantau kepatuhan kami dengan 15 Mei 2015 komitmen moratorium Kayu Keras Campuran (MHW). Dalam laporan awalnya, Hatfield merekomendasikan analisis rinci lebih lanjut atas 7 kompartemen yang
Hatfield telah ditunjuk oleh Grup APRIL untuk memantau kepatuhan pemasok PT Adindo Hutani Lestari (AHL) dari APRIL atas SFMP 2.0. Laporan Hatfield menemukan bahwa dari 20.579 hektar yang dianalisis, 151 hektar memerlukan analisis resolusi tinggi
Sebagai bagian dari komitmen kami untuk transparansi, APRIL menunjuk PT Hatfield Indonesia untuk memantau dan menganalisis perubahan lahan di kawasan pasca panen kayu keras campuran di Pulau Padang dan Malinau.