Program Restorasi Ekosistem Riau Berkontribusi Pada Perlindungan Keanekaragaman Hayati Semenanjung Kampar, Riau


laporan tahunan di sini.

Dalam pembukaan laporan, Bey Soo Khiang, Ketua Dewan Penasihat RER, mengatakan: “Prestasi ini menggambarkan model kami di mana RER disokong oleh hutan tanaman industri yang membiayai restorasi, serta perlindungan dengan cara mengelilingi area restorasi dengan hutan tanaman.”

Didirikan oleh APRIL Group pada tahun 2013, RER adalah program restorasi ekosistem yang berfungsi untuk melindungi dan memulihkan hutan gambut ekologis penting di Provinsi Riau Indonesia. Terletak di garis pantai timur Sumatra, RER terdiri dari lima kawasan restorasi ekosistem yang dikelola dengan izin restorasi ekosistem dari pemerintah yang mencakup 150.000 hektar hutan gambut, dengan 130.000 hektar terletak di Semenanjung Kampar dan 20.000 ha lainnya terletak di Pulau Padang. Luas area restorasi di Semenanjung Kampar adalah dua kali ukuran negara Singapura.
Sorotan penting lainnya adalah penemuan spesies burung ke-300 di area restorasi. Dikenal sebagai Pitta Bersayap Biru (Pitta Mollucensis), burung ini temasuk jenis spesies yang hampir punah atau langka dalam daftar IUCN, dan ini berarti bahwa 18 persen dari spesies burung Indonesia mempunyai tempat berlindung yang aman di area RER.

Laporan Tahunan mencerminkan bahwa pada akhir tahun, staf teknis RER telah mengidentifikasi 718 spesies fauna dan flora, 70 spesies mamalia, 107 spesies amfibia dan reptil, 89 spesies ikan dan 112 jenis pohon dan 40 spesies jenis non pohon yang berbeda di dalam area restorasi.

Banyak dari spesies ini tergolong langka, terancam atau hampir punah, dengan tidak kurang dari 48 spesies diklasifikasikan sebagai terancam secara global oleh IUCN, dengan 79 terdaftar di Appendiks CITES, dan 101 terdaftar sebagai spesies yang dilindungi oleh hukum di Indonesia.

Laporan lebih lanjut menambahkan bahwa tidak ada titik api yang terdeteksi di dalam area RER pada tahun 2017, juga tidak ada kebakaran yang tercatat selama tiga tahun berturut-turut. Hasil positif ini sebagian besar disebabkan oleh kehadiran personel RER di masing-masing sungai akses utama ke dalam area restorasi, upaya sosialisasi berkelanjutan dengan masyarakat untuk mendorong praktik pengolahan lahan yang tidak menggunakan teknik bakar, serta implementasi Desa Bebas Api APRIL dengan komunitas tetangga atau terkait dengan RER.

Restorasi hidrologi dan hutan menunjukkan kemajuan yang stabil pada tahun 2017. RER menghasilkan lebih dari 39.000 bibit di lokasi pembibitan dengan lebih dari 70 spesies pohon yang berbeda, memanfaatkan lebih dari 1.900 bibit pada 12,5 ha lahan terdegradasi untuk penanaman dan membantu regenerasi alami.

Sejak tahun 2015, sembilan saluran drainase lama yang panjangnya 29,5 km telah ditutup menggunakan 25 bendungan buatan tangan. Tujuan pembendungan adalah untuk menjaga permukaan air agar gambut tidak kering selama musim kemarau dua kali setahun. Mempertahankan kelembaban gambut diperlukan untuk memungkinkan pertumbuhan tanaman pembentuk gambut dan meminimalisir bahaya kebakaran. Laporan ini juga membahas hubungan masyarakat.

Sekitar 17.000 orang tinggal di sembilan desa di Semenanjung Kampar, sementara 24.000 orang lainnya tinggal di 10 desa di Pulau Padang.

Sebagai bagian dari upaya untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya konservasi lingkungan dan keanekaragaman hayati, tim RER menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk mempromosikan kegiatan tradisional seperti bertani, memancing dan mengumpulkan madu hutan Riau, di mana RER memberikan dukungan pemasaran, menjual hasil produksi dan mengembalikan pendapatan serta keuntungan kepada masyarakat.

Sebagai bentuk terima kasih kepada anggota tim, mitra dan anggota dewan penasihat atas kontribusi mereka, Bey Soo Khiang, menambahkan: “Kita telah membuat kemajuan yang baik pada tahun 2017, sementara pada saat yang sama memahami bahwa kita perlu menjaga momentum pada 2018 dan seterusnya”.

 

Tentang Restorasi Ekosistem Riau (RER)

Pada tahun 2013, Grup APRIL mendirikan Restorasi Ekosistem Riau, sebuah program restorasi ekosistem yang bertujuan untuk melindungi, merestorasi dan mengonservasi hutan gambut yang penting secara ekologis di Provinsi Riau di Indonesia. Letaknya di sepanjang garis pantai timur Sumatra, dan membentang 150.000 ha, di mana 130.000 ha terletak di jantung Semenanjung Kampar sementara 20.000 ha lainnya terletak di Pulau Padang. Ada lima konsesi: PT. Gemilang Cipta Nusantara, PT. Sinar Mutiara Nusantara, PT. The Best One Unitimber dan PT. Global Alam Nusantara beroperasi di bawah lisensi restorasi ekosistem 60 tahun yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia. Program restorasi ini adalah bagian dari komitmen APRIL untuk melestarikan satu hektar hutan alam untuk setiap hektar perkebunan. Hingga saat ini, APRIL telah mencapai 83% dari tujuannya dengan lebih dari 400.000 hektar hutan alam yang dilindungi dan dilestarikan. Pada 2015, APRIL mendedikasikan USD100 juta untuk mendukung dan mengamankan program konservasi dan pemulihan jangka panjang ini.  APRIL bekerja sama dengan para mitra, seperti FFI dan BIDARA, yang membawa keahlian sosial dan ilmiah untuk pelaksanaan program. Restorasi Ekosistem Riau juga berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan No. 15 – Kehidupan di Daratan: “Meindungi, memulihkan dan mempromosikan pemanfaatan ekosistem darat secara berkelanjutan, kelola hutan secara berkelanjutan, berantas desertifikasi, serta hentikan dan perbaiki degradasi lahan dan hentikan hilangnya keanekaragaman hayati.” informasi lebih lanjut, kunjungi www.rekoforest.org dan ikuti Twitter @RER_official dan Instagram RER_Riau.

 

Tentang APRIL

Grup APRIL adalah sebuah produsen fiber, pulp dan kertas terkemuka dengan operasi pabrik di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau, Indonesia. APRIL adalah sebuah pelopor dalam pengimplementasian praktik terbaik keberlanjutan pada industri pulp dan kertas di Indonesia, termasuk mengatasi deforestasi di rantai pasokan. Grup APRIL bekerja untuk mengonservasi, melindungi dan merestorasi satu hektar hutan bernilai konservasi tinggi untuk setiap hektar konsesi hutan tanaman terbarukan. Saat ini, Grup APRIL mengonservasi lebih dari 250,000 hektar dengan 150,000 hektar restorasi ekosistem. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.aprilasia.com dan ikuti Twitter @APRILpulp


Sebelumnya
Berikutnya

Arsip