Laporan dan perkembangan terkait pemangku kepentingan independen serta tanggapan atas pertanyaan
Pada 18 Maret 2024, sekelompok LSM menerbitkan laporan berjudul: Deforestasi Anonim: Perusakan hutan hujan dan konflik sosial oleh PT Mayawana Persada di Kalimantan, Indonesia. Laporan yang belum terverifikasi tersebut mengulang klaim tentang hubungan antara RGE
Kelompok Kerja Ahli Gambut Independen (IPEWG) didirikan untuk membantu APRIL memenuhi komitmennya dalam menerapkan Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (SFMP 2.0) terkait dengan operasional lahan gambut. Pada tanggal 22 – 24 Oktober 2019, IPEWG mengadakan pertemuan
APRIL menegaskan kembali bahwa kebijakan Sustainability Forest Management Policy (SFMP) 2.0 miliknya, akan terus menjadi landasan bagi komitmen terhadap pengelolaan serat dan upaya keberlanjutan perusahaan secara keseluruhan, khususnya ketika rantai nilai perusahaan berkembang dengan mengikutsertakan
Komite Penasihat Pemangku Kepentingan (SAC) menyelenggarakan pertemuan ke-16 pada tanggal 11 – 12 Juli 2019 di Jakarta, Indonesia. SAC mengawasi pelaksanaan Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan 2.0 yang dilakukan oleh APRIL. Laporan hasil pertemuan dapat dilihat
KPMG Performance Registrar Inc. (KPMG PRI) telah menyelesaikan laporan assurance keempatnya atas indikator-indikator terpilih untuk menilai pelaksanaan Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (Sustainable Forest Management Policy 2.0/SFMP 2.0) oleh Grup APRIL. Adapun cakupan laporan ini adalah
Kelompok Kerja Ahli Gambut Independen (IPEWG) didirikan untuk membantu APRIL memenuhi komitmennya dalam menerapkan Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (SFMP 2.0) terkait dengan operasional lahan gambut. Pada tanggal 18 Juni 2019, IPEWG mengadakan pertemuan mereka yang
Pada pertemuan tingkat tinggi Canopy Summit di Tiongkok, Canopy kembali menyampaikan hasil dari laporan mereka tahun 2018 yang bertajuk Hot Button, yang kami anggap tidak tepat karena menempatkan APRIL dalam kategori pemasok “risiko tinggi” bagi