Masyarakat Bebas Api Diakui, Saat Perayaan Hari Jadi Program Desa Bebas Api


Program Desa Bebas Api yang dilakukan oleh APRIL.

Dihadiri oleh Wakil Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim, beserta masyarakat setempat, pejabat dan pewakilan pemerintah daerah, apel siaga menandai tahun keempat pelaksanaan Program Desa Bebas Api sejak pertama kali dicanangkan di tahun 2014. Pada periode tersebut, Program Desa Bebas Api telah bermitra   dengan 27 desa,   mencakup hingga luas 622.112 hektar berlokasi di Provinsi Riau  .

Lebih dari 50 desa dan 212 sekolah telah ikut berpartisipasi pada  program berbasis edukasi, Masyarakat Peduli Api.

Desa penerima tahun ini  membuktikan kesukseskan program yang telah secara signifikan menekan insiden kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Badan penasihat independen, Carbon Conservation, melaporkan bahwa program tersebut telah berhasil mengurangi lahan yang terbakar hingga 97%, sementara luas lahan yang terbakar menurun dari 390,6 hektar pada tahun 2016 menjadi 159,3 hektar pada tahun 2017.

Wakil Gubernur Riau, Wan Tahmrin Hasyim, (kedua dari kiri) dan pejabat lainnya menerima pemaparan mengenai kapabilitas peredaman api PT RAPP.

Angka tersebut menunjukan penurunan hingga 42,6%   Dimana sebagain diantaranya terjadi di dalam area cakupan program. Elemen-elemen Program Desa Bebas Api pun telah diadopsi oleh perusahaan lainnya yang tergabung dalam Fire Free Alliance.

“Kami bangga untuk menjadi pelopor  program ini untuk mendukung pemerintah daerah dan bermitra dengan kepala desa. Kesuksesan dan pelaksanaan yang berkesinambungan menunjukan bahwa program ini merupakan sebuah cara yang efektif untuk mengedukasi, membangun kapabilitas dan mendorong masyarakat untuk mengatasi karhutla dan kabut asap di Indonesia,” ujar Sihol Aritonang, Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp & Paper (PT RAPP).

Program Desa Bebas Api dirancang sebagai respons atas bencana karhutla tahunan, terutama  sejak kebakaran hebat di 2015. Gagasan di balik program ini merupakan bagian dari investasi perusahaan dalam melaksanakan strategi pencegahan berbasis masyarakat untuk mencapai solusi jangka panjang dari bencana tahunan ini.

Program Desa Bebas Api  dituangkan ke dalam tiga tahap kunci. Tahap Masyarakat Peduli Api berfokus  pada menciptakan kepedulian dan pemahaman atas pentingnya pencegahan kathutla di masyarakat dengan menyasar sekolah-sekolah dan kelompok masyarakat. Tahap kedua, berfokus pada pengedukasian, pembekalan, dan bantuan kepada desa-desa untuk mengadopsi praktik-praktik pertanian yang lebih aman. Tahap ini juga mencakup pemberian hadiah secara ekonomi dan bantuan lainnya dalam bentuk proyek-proyek infrastruktur publik sebagai timbal balik dari tidak adanya kebakaran.

Tahap ketiga, membantu desa-desa untuk mencapai status Masyarakat Tangguh Api. Ketika sebuah desa “lulus” dari Program Desa Bebas Api, mereka akan terus bekerja sebagai pemimpin masyarakat di Riau dan mendorong perlunya kerja sama untuk mencegah dilakukannya kembali pembukaan lahan dengan pembakaran.

Selain berfokus pada pencegahan kebakaran, APRIL telah mengembangkan sebuah kapabilitas penekan api (Fire suppression) kelas dunia yang mencakup helikopter yang dilengkapi tim pemadam kebakaran, bom air, truk pemadam kebakaran, airboat, serta tim di lapangan yang dikerahkan secara cepat untuk memadamkan api yang terdeteksi, menggunakan 215 pompa air.


Sebelumnya
Berikutnya

Arsip