Laporan dan perkembangan terkait pemangku kepentingan independen serta tanggapan atas pertanyaan
Pada 18 Maret 2024, sekelompok LSM menerbitkan laporan berjudul: Pembalakan Anonim: Perusakan hutan alam dan konflik sosial oleh PT Mayawana Persada di Kalimantan, Indonesia. Laporan yang belum terverifikasi tersebut mengulang klaim tentang hubungan antara RGE
The Environmental Paper Network (EPN) dan organisasi non-pemerintah lainnya merilis laporan berjudul “Pulping Borneo” dan mengadakan konferensi pers pada tanggal 23 Mei 2023. Laporan tersebut mencatat berbagai pernyataan dan klaim tentang APRIL, dimana sebelumlaporan dipublikasikan
Komite Penasihat Pemangku Kepentingan (Stakeholder Advisory Committee – SAC) mengadakan pertemuan pada 6-10 Juni 2022. Dua Forum Pemangku Kepentingan yang difasilitasi oleh SAC diselenggarakan pada 6 dan 7 Juni 2022 di Jakarta dan Pekanbaru untuk
Pada 11 Desember 2021 (waktu Singapura), saluran berita Amerika Serikat NBC memberitakan bahwa produksi viscose rayon berkelanjutan mengakibatkan deforestasi di Indonesia. Berita tersebut ditujukan kepada RGE selaku produsen viscose rayon terkemuka dan APRIL sebagai pemasok
Komite Penasihat Pemangku Kepentingan (Stakeholder Advisory Committee – SAC) mengadakan pertemuan pada 9 Oktober 2021 untuk membahas pemenuhan serat sendiri (fiber self-sufficiency) APRIL dan Pemantauan GRK. SAC mengawasi implementasi Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (SFMP 2.0)
Komite Penasihat Pemangku Kepentingan (Stakeholder Advisory Committee – SAC) mengadakan pertemuan yang ke-23 pada 1 Oktober 2021 secara virtual. SAC mengawasi proses implementasi Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (SFMP 2.0) APRIL. Laporan pertemuan tersebut dapat di
KPMG Performance Registrar Inc. (KPMG PRI) baru saja menyelesaikan laporan pemerolehan keyakinan (assurance) terkait mplementasi Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (Sustainable Forest Management Policy – SFMP 2.0) yang dilakukan oleh Grup APRIL Laporan ini mencakup delapan