Program Restorasi Lahan Gambut Melestarikan Berbagai Spesies Burung di Semenanjung Kampar, Sumatra


Restorasi Ekosistem Riau (RER) telah mempublikasian laporan terbarunya yang berjudul “Birds of the Kampar Peninsula: Annotated Checklist,” yang memaparkan keberadaan 299 burung langka dan terancam punah di kawasan hutan rawa dan hutan gambut Semenanjung Kampar. Spesies-spesies burung tersebut termasuk burung Rangkong gading (Helmeted hornbill/Rhinoplax vigil) yang terancam punah, yang sekaligus masuk ke dalam Daftar Merah Spesies Terancam Punah menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Disusun oleh para ahli ekologi RER sebagai bagian dari rangkaian publikasi, daftar periksa tersebut merupakan catatan dari seluruh spesies burung yang telah diidentifikasi sejak Juni 2017. Sebagai catatan pertama dari catatan serupa yang pernah disusun atas wilayah tersebut,  laporan ini akan menjadi referensi tolak ukur untuk fauna burung di Riau.

Daftar periksa mengumpulkan hasil-hasil dari beberapa penilaian keanekaragaman hayati yang dilakukan sejak 2010 dan mengindikasikan peningkatan signifikan jumlah spesies burung yang diidentifkkasi di wilayah tersebut. Sebuah studi tahun 2004 oleh BirdLife International memasukan Semenanjung Kampar sebagai sebuah Kawasan Burung Penting (Important Bird Area/IBA) dengan 128 spesies yang diidentifikasi, termasuk lima spesies burung yang diklasifikasian sebagai spesies terancaman punah secara global oleh IUCN.

Hook-billed Bulbul

Burung Rangkong  gading (Helmeted hornbill/Rhinoplax vigil) yang terancam punah adalah salah satu dari 299 spesies yang diidentifikasi, bersama tiga spesies lainnya yang telah diklasifikasikan sebagai spesies terancam punah oleh IUCN – Mentok rimba (White Winged Duck/Asarcornis scutulata), Bangau bluwok (Milky Stork/Mycteria cinerea), dan Bangau Storm (Storm’s Stork/Ciconia stormi) – serta sepuluh spesies lainnya yang diklasifikasikan terancam punah.

Spesies tersebut termasuk burung Empuloh paruh-kait (Hook-Billed Bulbul/Setornis criniger), Elang Wallace (Wallace’s Hawk-Eagle/Nisaetus nanus), burung Cabak kolong (Bonaparte’s Nightjar/Caprimulgus concretus), dan burung Sempidan merah (Malay Crestless Fireback/Lophura erythrophthalma).

Bonaparte’s Nightjar

Lebih dari 80 persen dari burung-burung yang diidentifikasi adalah penghuni tetap, sedangkan sisanya burung yang bermigrasi.

Sebagai rumah bagi komunitas burung-burung langka ini, Semenanjung Kampar mencakup area seluas 344.000 hektar dan dianggap sebagai kawasan rawa gambut dataran rendah terbesar yang masih tersisa di Sumatera. Bentang alam yang beragam ini termasuk area seluas 129.357 hektar di jantung semenanjung sebagai bagian dari proyek RER, yang merupakan kawasan restorasi ekosistem berlisensi terbesar di Indonesia.

Area ini dikelilingi oleh perpaduan bentang alam yang beragam, termasuk rawa gambut dan rawa campuran, serta perkebunan industri untuk kelapa sawit, karet dan serat kayu, sejumlah perkebunan kecil, lahan-lahan pertanian dan pemukiman masyarakat.

Storm’s Stork

Kembalinya sejumlah spesies seperti Mentok rimba dan Bangau storm menunjukkan bahwa ancaman, yang dicatat dalam laporan Birdlife International, seperti pembukaan hutan, penebangan, pembangunan industri dan infrastruktur untuk minyak dan pertambangan batu bara telah sangat berkurang. Komitmen-komitmen terhadap nol deforestasi dan kebijakan-kebijakan pengelolaan hutan berkelanjutan, serta perluasan area cakupan proyek RER secara signifikan pada tahun 2015, telah membantu menciptakan lingkungan di mana kehidupan spesies burung dapat berkembang.

Sebuah faktor penting lainnya adalah tidak adanya pembalakan liar dan kebakaran lahan di Semananjung Kampar sejak tahun 2015, sebagai sebuah hasil dari inisiatif pencegahan kebakaran di tingkat masyarakat, seperti Program Desa Bebas Api APRIL, yag telah berhasil bekerja bersama masyarakat di sekitar kawasan Semananjung Kampar.

Baca lebih lanjut tentang RER di www.rekoforest.org

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Birds of the Kampar Peninsula: An Annotated Checklist,” silahkan hubungi anggota tim RER:

Muhammad_Iqbal@aprilasia.com

Prayitno_Goenarto@aprilasia.com


Sebelumnya
Berikutnya

Arsip