APRIL MENGHENTIKAN DEFORESTASI DI SELURUH RANTAI PASOKAN


kami mengumumkan penguatan komitmen keberlanjutan APRIL yang menghentikan deforestasi dari rantai pasokan. Ini adalah bagian dari update Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan kami (SFMP). 

Dari kiri ke kanan: Aditya Bayunanda WWF Indonesia, Ida Bagus Putera Parthama Director General Sustainable Forest Management Ministry of Environment and Forestry, President Director PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Tony Wenas, President APRIL Praveen Singhavi, Chairman of Stakeholder Advisory Committee (SAC) Joseph Lawson, RGE Director Anderson Tanoto, Greenpeace Bustar Maitar

Dari kiri ke kanan:
Aditya Bayunanda WWF Indonesia, Ida Bagus Putera Parthama Direktur Jenderal Departemen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktur Utama PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Tony Wenas, Presiden APRIL Praveen Singhavi, Ketua Komite Penasehat Pemangku Kepentingan (SAC) Joseph Lawson, Direktur RGE Anderson Tanoto, Greenpeace Bustar Maitar.

Peningkatan dan penguatan kebijakan berkelanjutan APRIL adalah hasil keterlibatan pemangku kepentingan yang substansial termasuk masukan dari Greenpeace dan WWF.

Kebijakan yang diperbarui meningkatkan pendekatan lanskap perusahaan pada konservasi dan berarti Grup APRIL:

  • Tidak akan melakukan pembukaan lahan di lahan hutan atau lahan gambut hutan.
  • Telah menambahkan penilaian Persediaan Karbon Tinggi (HCS) pada penilaian Nilai Konservasi Tinggi (HCVF).
  • Memperkuat konservasi bentang alam dengan kawasan konservasi yang sama ukurannya dengan 480.000 ha perkebunan; 70% target tercapai.
  • Memperkuat manajemen pengelolaan lahan gambut dengan pembentukan Kelompok Kerja Ahli Gambut (IPEWG); akan melacak dan melaporkan jejak karbon.
  • Meningkatkan program untuk pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, akses pendidikan dan Hak Persetujuan yang Bebas, Sebelum, Terinformasi bagi masyarakat setempat
  • Memperkuat kerjasama dengan LSM.

Unsur-unsur kebijakan baru ini berlaku segera dan berlaku untuk Grup APRIL dan semua pemasok.

Anderson Tanoto speaks at the SFMP 2.0 event

Anderson Tanoto berbicara pada acara SFMP 2.0

Evolusi SFMP kami adalah puncak dari perjalanan keberlanjutan 15 tahun. Pada tahun 2002 kami menerapkan sistem lacak balak untuk memastikan tidak ada kayu ilegal memasuki pabrik kami. Hal ini diikuti oleh penilaian nilai konservasi tinggi (HCV), yang mengarah ke perlindungan 250.000 hektar hutan di konsesi kami dan eco-restorasi lebih lanjut 70.000 hektar. Pada tahun 2014, kami mengumumkan Sustainable Forest Management Policy dan Komite Penasehat Pemangku Kepentingan (SAC).

Dalam membangun komitmen SFMP kami, kami dibimbing oleh SAC serta para pemangku kepentingan lain termasuk pelanggan, mitra dan LSM. Proses ini membantu kami untuk mempercepat kemajuan menuju keberlanjutan dan mencapai  keseimbangan yang tepat antara lingkungan, sosial dan bisnis.

Untuk melihat Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan terkini dari Grup APRIL di sini.

 


Berikutnya

Arsip